Bermain Cara Efektif
Untuk Belajar
Lewat permainan anak akan
mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan
gembira (suka cita) itulah syaraf /neuron cepat saling berkoneksi untuk
mmbentuk satu memori baru , itulah sebabnya mengapa anak anak bisa dengan mudah
belajar melalui permainan.
Perlunya Bermain
1
Belajar
dari bermain (Learning by playing ).
Banyak hal yang dapat dipelajari dari permainan,
keseimbangan motorik halus dan motorik kasar yang dapat mempengaruhi
perkembangan pshikologi anak.
2
Permainan
mengembangkan otak kanan.
Dengan bermain dapat memberi kesempatan pada anak
untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang kurang teraealisasi di sekolah maupun di rumah , karena anak
mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman
sebaya dan mengembangkan perasaan realistis akan dirinya.
3
Permainan
mengembangkan kemampuan sosialisasi dan emosi anak.
Permainan kelompok , anak belajar tentang
sosialisasi yang menempatkan dirinya
sebagai makhluk sosial. Anak belajar nilai keberhasilan , ketika berhasil
diterima oleh kelompok. Ketika memainkan peran ”baik atau jahat” membuat anak
kaya pengalaman emosi, anak memahami perasaan yang saling berkaitan dari
ketakutan dan penolakan dari situasi yang dihadapi.
4
Permainan
dapat melatih memecahkan masalah (Problem Solving).
Dengan kegiatan bermain memberikan kesempatan pada
anak untuk mempraktekan rasa percaya
dirinya kepada orang lain dan kemampuan bernegoisasi dalam kelompok atau
sekedar bergaul dengan teman/ orang lain.
Jenis Permainan
Tradisional.
a)
Congklak
Permainan yang menggunakan papan permainan yang
memiliki 14 lubang dan 2 lubang induk yang ukurannya lebih besar ini sebetulnya
permainan mengasah otak, anak secara tidak langsung sudah belajar konsep
berhitung yang menyenangkan.
b)
Bekel
Permainan yang menggunakan bola kecil berwarna
warni terbuat dari karet dan biji
berbentuk khusus ini dapat melatih
koordinasi motorik halus dan kasar . Melatih koordinasi mata dan kecepatan
tangan juga melatih strategi agar tangan dapat
menjangkau bola atau membalik biji bekel.
c)
Gobak sodor.
Permainan ini dilakukan oleh banyak peserta.
Melalui permainan gobak sodor melatih anak untuk bersikap terhadap lingkungan,
baik kepada benda maupun orang sekitarnya ,selain itu permainan ini juga
dapat merangsang imajinasi anak, tentu
saja akan baik untuk tumbuh kembang kecerdasan dan fisiknya.
d) Petak
umpet.
Permainan ini dilakukan oleh banyak orang/peserta.
Melalui permainan ini anak belajar bersosialisasi dan melatih strategi agar
tidak ketahuan tempat persembunyiannya dan selanjutnya dapat menyentuh benteng.
e)
Bebentengan
Permainan dilakukan secara berkelompok yang dalam permainan ,anak belajar mengasah emosinya sehingga
timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, selain itu anak merasa nyaman
dan terbiasa dalam kelompok ( rasa memiliki).
f)
Engklek.
Permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan
logika anak , anak latihan berhitung dan menentukan langkah langkah yang harus
dilewatinya.
Permainan Tradisionil
Bermanfaat Bagi Anak
Permainan tradisionil memiliki
nilai positif, karena anak banyak bergerak maka akan terhindar dari kegemukan
(obesitas).Sosialisasi anak akan berkembang dengan baik karena dalam permainan
selalu dimainkan minimal 2 anak. Selain itu dapat melatih strategi,
berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim(kelompok ) dengan demikian dapat
mengembangkan EQ pada anak.
Permainan tradisionil juga
melatih anak lebih kreatif , karena biasanya dalam permainan tradisionil alat
yang diperlukan mereka buat sendiri dengan menggunakan barang barang atau benda
benda atau tumbuhan yang ada di sekitar
lingkungan anak, hal ini mndorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat
alat permainan tanpa harus membeli.Selain itu permainan tradisionil bisa
digunakan untuk terapi karena saat bermain anak anak akan melepaskan emosinya.
Mereka berteriak, tertawa, bergerak, sesuka hati. Dan yang terpenting dari
semua itu permainan tradisionil juga dapat mengembangkan kecerdasan majemuk
pada anak.
Nah setelah kita tahu begitu
banyaknnya manfaat permainan tradisionil bagi anak anak kita yang sedang mengalami tumbuh kembang, maka tidak
berlebihan apabila permainan tradisionil sangant penting untuk kembali digali,
dikembangkan dan dilestarikan. 2 (dua)
acungan jempol untuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang telah mengangkat
dan menjadikan permainan tradisionil kembali exis. Semoga anak anak kita yang
kemarin terlena dengan permainan elektronik dapat dengan bangga dan berteriak
”Aku bangga dengan permainan tradisionil , warisan leluhur yang harus dijaga
dan dilestarikan (tentu saja sebelum diakui oleh negara lain ), sehingga nilai
nilai kebangsaan dan kebudayaan luhur kita tidak luntur karena terkikis
kebuadayaan moderen. SEMANGAT !!!



